Aceh Tenggara – Liputan24jam.com
Kutacane – Warga Desa Mbarung dan Desa Mbarung Datuk Saudane bergotong royong membangun jalan dan jembatan alternatif untuk kendaraan roda dua, setelah jembatan utama di wilayah tersebut putus total akibat banjir.
Putusnya jembatan membuat aktivitas warga lumpuh. Anak-anak terpaksa diliburkan dari sekolah, sementara warga kesulitan mengangkut hasil panen serta melakukan aktivitas ekonomi lainnya. Satu-satunya jalur yang masih bisa dilewati adalah Jembatan Silayar, namun jaraknya mencapai puluhan kilometer, membuat warga harus memutar jauh.
Untuk mencegah aktivitas warga berhenti total, masyarakat berinisiatif membuka akses alternatif secara swadaya. Jalur ini sangat membantu sejumlah desa di sekitar jembatan yang rusak, di antaranya:
Desa Mbarung Datuk Saudane, Kecamatan Babussalam
Desa Pulo Gadung (Lawe Saraf), Kecamatan Lawe Alas
Desa Pulo Sepang, Kecamatan Lawe Alas
Serta beberapa desa sekitar lainnya
Dengan adanya akses baru ini, warga tidak lagi harus menempuh jarak jauh melalui Jembatan Silayar.
Salah seorang warga Mbarung yang enggan disebutkan namanya mengaku sangat terbantu. Ia mengatakan setiap hari bekerja di kebun untuk menafkahi keluarga. Sebelum jalur alternatif dibangun, ia terpaksa menganggur dan sering berjalan kaki menuju kebun karena tidak ada akses lain.
“Umur saya sudah tua, tapi saya tetap ikut membantu membuat jembatan alternatif ini. Kalau tidak, kami semua susah,” ujarnya, Senin (08/12/2025).
MS
