Kampar ; Info24jam.com— Dimana Hati Nurani Pejabat, Tiap Tahun Beli Mobil, Beli HP Mewah, Rakyat Masih Banyak yang Miskin, Gizi Buruk, Belajar di Bekas WC
BANGKINANG ; Info24jam.com.—- Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kampar, Abu Nazar geram dengan tingkah pejabat Kabupaten Kampar, baik itu pejabat dari kalangan eksekutif maupun pejabat dari kalangan eksekutif atau para wakil rakyat.
Menurut Abu, para pejabat eksekutif dan para pejabat legislatif saat ini cenderung ”menghambur-hamburkan” uang Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah atau APBD Kampar untuk hal-hal yang tidak terlalu diperlukan.
“Tengok lah, tiap tahun dinas beli mobil baru. Untuk apa tiap tahun beli mobil dinas,” ujar Abu Nazar kesal kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).
Dia juga menyorot pengadaan seragam untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kampar yang setiap tahun selalu berganti- ganti. Setiap momen dianggarkan duit miliaran untuk membeli kostum dan seragam para pejabat hanya untuk satu momen.
“Hal-hal semacam itu seharusnya tidak perlu dianggarkan setiap tahun. Cukup satu stel seragam bisa untuk dua atau tiga acara HUT Kampar,” ungkap Abu Nazar.
Belum lagi, menurut dia, pengelolaan mobil dinas yang disebutnya sangat amburadul. Dimana banyak mobil dinas yang dipakai oleh orang yang tidak berhak mendapatkan fasilitas tersebut. Ditambah pula uang servis dan perawatannya tetap ditanggung APBD Kampar.
“Kalau macam itu, poya-poya dan menghamburkan uang rakyat namanya. Sementara kondisi rakyat masih sangat banyak yang susah saat ini. Apa tidak kasihan mereka melihat kondisi rakyat Kampar ini, banyak yang miskin dan banyak yang stunting atau menderita gizi buruk,” tutur Abu.
Kata Abu, mobil-mobil dinas yang dipakai para pejabat juga tergolong sangat mewah-mewah. Ada kendaraan yang harganya Rp700 jutaan, bahkan ada mobil dinas pejabat yang harganya sampai miliaran. Ia juga mempertanyakan urgensi seorang pejabat level eselon II atau kepala dinas menggunakan alat transportasi sangat mewah.
“Mobil-mobil dinas di Kampar ini tergolong sangat mewah-mewah. Level kadis saja mobilnya ada yang Pajero Sport. Untuk apa kendaraan semewah itu, Kijang Innova pun sudah sangat bagus atau paling tinggi pakai Hilux pun cukup,” kata Abu.
Belum lagi, kata Abu, kita tersentak dengan kondisi satu sekolah di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, dimana murid-muridnya belajar di bangunan bekas WC akibat sekolah tersebut kekurangan ruang belajar.
“Menangis saya melihat kondisi anak-anak kita, yang mereka belajar di bangunan bekas WC. Sementara APBD kita ini dipakai untuk hal-hal yang tidak penting, macam beli-beli HP anggota DPRD, camat dan beberapa pejabat lainnya. Tak habis pikir saya,” ketus Abu.
Lebih jauh dari itu, Abu mengatakan masih banyak wilayah di Kampar yang masih sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur. Sebab sejak Indonesia merdeka sampai saat ini, masih ada wilayah di Kampar yang belum pernah menikmati fasilitas jalan jembatan yang layak sama sekali.
“Coba kita tengok, satu pos anggaran saja, saya kira kalau kita total biaya SPPD atau biaya perjalanan dinas semua pejabat di Kampar ini, mulai dari bupati, sekda, kadis-kadis semua pegawai, sampai ke bawah ke kepala desa serta semua anggota dewan, hampir seratus miliar setahun hanya untuk biaya jalan-jalan ke sana ke mari saja itu,” imbuhnya.
Untuk itu, Abu meminta para pejabat mulai dari bupati, sekda, kadis-kadis, ketua DPRD serta para anggota dewan untuk mengedepankan hati nurani serta lebih meningkatkan rasa empati kepada rakyat miskin dan keluarga stunting atau keluarga gizi buruk yang angkanya masih sangat tinggi di Kampar.
“Situasi saat ini, tidak bisa kita biarkan. Harus ada gerakan sosial penghematan APBD Kampar. Supaya jangan sampai ada lagi uang APBD ini yang ”dihambur-hamburkan” untuk kemewahan dan untuk memenuhi gaya hidup para pejabatnya,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) Kabupaten Kampar itu.
***(Dani)