Medan,Liputan24jam.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo membantah institusinya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.
Dijelaskannya, bahwa Stadion Utama di Sport Center Sumut, Selasa (10/9/2024). Pembangunan stadion sudah mencapai 96%, rencananya akan digunakan untuk acara penutupan PON XXI Aceh-Sumut pada 20 September 2024.
Dito menegaskan, pihaknya baru sebatas berkoordinasi dengan Polri dan Kejagung untuk menyelidiki dugaan penyelewengan dana PON 2024.
Dugaan korupsi PON 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) berembus setelah atlet dan official mengeluhkan akses dan venue di Sumut yang belum jadi.
Selain itu, atlet juga mengaku sesak napas karena debu bertebaran di dalam venue dan mengeluhkan konsumsi yang dinilai tidak memadai.
“Itu adalah respons (dari tudingan korupsi) yang saya tidak terima,” kata Dito dalam konferensi pers di media center PON 2024, Medan, Sumut pada Jumat (13/9/2024) dikutip dari Antara, Sabtu (14/9/2024).
“Setelah pembukaan (PON 2024) langsung kami dihajar melalui sosial media di netizen hanya menggunakan beberapa contoh sampel langsung masif sekali dikatakan penyelenggaraan PON ini korupsi. Ini yang saya langsung melakukan pembelaan,” tambahnya.
PON sudah diatur dalam Keppres Dito mengatakan, penyelenggaraan PON 2024 diperkuat dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2024.
Dalam Keppres tersebut terdapat dua satuan tugas (satgas), yakni Satgas Pelaksanaan serta Pendampingan dan Tata Kelola Penyelenggaraan PON 2024 dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas)
Kehadiran satgas tersebut membuat setiap keputusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Selain menampik tudingan korupsi, Dito juga memuji kesiapan Panitia Besar (PB) PON 2024 di Sumut yang dinilai bekerja secara luar biasa.
Pujian dilayangkan Dito setelah ia mengunjungi Stadion Utama Sumut yang akan dijadikan lokasi penutupan PON 2024.
Selain itu, ia juga menyambangi venue bola voli yang berada di Sport Center, pusat pengemasan konsumsi PB PON, sekaligus membuka cabang olahraga e-sport.
“Semua yang diviralkan itu tidak seberapa dibandingkan dengan kesiapan Sumut yang luar biasa,” kata Dito dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/9/2024).
Dito menambahkan, perhelatan PON tahun ini tidak kalah dengan Olimpiade karena kompleksitasnya.
Ia menjelaskan, PON 2024 diikuti kontingen dari 38 provinsi dengan jumlah atlet sebanyak 12.919 orang.
(Tim Red-)