
Binjai, 13 Mei 2025 — Aliansi Pemuda Islam melalui Koordinator Nazua Rian secara tegas mendesak Kepolisian Resor (Polres) Binjai dan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai untuk segera mengambil tindakan tegas dengan menutup total operasional Diskotik Samudera Selatan, yang kini kembali beroperasi dengan kedok sebagai sebuah kafe.
Diskotik tersebut sebelumnya pernah digerebek aparat kepolisian pada tahun 2024 lalu karena terlibat dalam kasus peredaran narkoba, dengan barang bukti 194 butir pil ekstasi. Fakta ini menguatkan dugaan keras bahwa tempat tersebut merupakan sarang peredaran narkoba yang membahayakan masa depan generasi muda di Kota Binjai.
“Kembalinya operasional tempat ini dengan dalih sebagai kafe jelas merupakan bentuk pengelabuan. Ini mencederai nilai-nilai religius dan moral yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Binjai,” tegas Riandi dalam keterangan persnya.
Aliansi Pemuda Islam juga meminta Pemko Binjai untuk segera menyelidiki legalitas perizinan usaha dari kafe tersebut. Mereka mempertanyakan kejelasan dokumen perizinan, serta apakah pajak dari aktivitas usaha tersebut telah disetorkan sesuai ketentuan.
“Pemko Binjai jangan tinggal diam. Kami mendesak agar dilakukan investigasi menyeluruh terhadap izin operasional dan kewajiban pajak dari tempat ini. Jangan sampai ada pembiaran terhadap praktik yang jelas-jelas merusak moral dan hukum,” lanjut pria yang kerap disapa riandi
Aliansi ini juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan tidak segan melakukan aksi lanjutan bila tuntutan mereka tidak mendapat respon konkret dari aparat penegak hukum dan pemerintah daerah.
“Binjai harus bersih dari praktik-praktik semacam ini. Kami berdiri atas nama moral, hukum, dan masa depan anak-anak muda di kota ini,” tutup Nazua Rian
Reporter: is