
Aceh Tenggara|Liputan24jam.com
Hingga saat ini, stok obat-obatan bagi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), khususnya penderita skizofrenia, di Rumah Sakit Umum (RSU) Sahuddin Kutacane masih belum tersedia. Ketiadaan obat ini membuat pihak keluarga pasien sangat cemas, khawatir kondisi kesehatan ODGJ yang sempat stabil kembali kambuh akibat tidak mendapat penanganan medis yang semestinya.
Salah satu keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya atas lambannya pihak rumah sakit dalam mengatasi persoalan ketersediaan obat. Ia mempertanyakan apa sebenarnya penyebab utama dari kekosongan stok obat, padahal menurutnya anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pengadaan obat di rumah sakit tergolong cukup besar.
“Sudah beberapa hari kami menunggu, tapi belum ada kejelasan. Kami khawatir kondisi pasien kembali memburuk. Sampai kapan kami harus menunggu untuk mendapatkan obat tersebut?” ujarnya penuh harap saat ditemui awak media.
Pihak RSU Sahuddin hingga berita ini diturunkan belum menunjukkan upaya konkret dalam menangani kekosongan obat tersebut. Bahkan, pihak keluarga menyebut belum mendapat jawaban memuaskan dari pihak rumah sakit mengenai penyebab kekosongan obat dan kapan obat itu akan tersedia kembali.
Situasi ini menambah tekanan psikologis bagi keluarga pasien ODGJ yang seharusnya bisa tenang karena pasien mereka dalam perawatan medis. “Kami mohon ada perhatian serius dari pihak rumah sakit dan pemerintah daerah. Jangan biarkan penderita skizofrenia kembali tak terkendali hanya karena obat tidak tersedia,” tambahnya.
Masyarakat berharap agar Dinas Kesehatan maupun manajemen RSU Sahuddin segera melakukan evaluasi dan tindakan nyata, agar pelayanan kesehatan terutama bagi pasien dengan gangguan jiwa tidak terabaikan.
MS