
Tapanuli Tengah — Babinsa Koramil 02/Sorkam Kodim 0211/Tapanuli Tengah, Kopda Renol Bahri Purba, melakukan pendampingan panen padi menggunakan alat modern berupa traktor pemanen padi (Combine Harvester). Kegiatan ini berlangsung di lahan milik warga Desa Madani Kec. Sorkam Barat Tapteng, pada Rabu (16/04/2025).
Pendampingan ini merupakan bagian dari monitoring pertanian yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan program swasembada pangan di wilayah Tapanuli Tengah. Desa Madani, juga pendampingan kepada Perum Bulog dalam rangka serapan gabah dan beras yang menjadi wilayah binaan Babinsa, mendapatkan perhatian khusus dalam pengembangan pertanian, termasuk penggunaan teknologi modern untuk panen.
Kopda Renol menyampaikan bahwa penggunaan mesin Combine Harvester memberikan banyak keuntungan bagi para petani. “Kalau semua petani saat panen menggunakan mesin ini, prosesnya lebih efektif dan efisien. Hasil panen pun bisa lebih maksimal,” ungkapnya.
Selain mendampingi proses panen, Babinsa juga secara aktif memberikan penyuluhan pertanian dan pendampingan penyerapan gabah kering giling kepada Perum Bulog. Kegiatan penyuluhan dan pendampingan ini dilakukan bekerja sama dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan petugas Bulog untuk melaksanakan penyerapan gabah serta memberikan pengetahuan kepada kelompok tani (Poktan) di wilayah binaan masing-masing.
Inisiatif ini tidak hanya mempercepat proses panen, tetapi juga meningkatkan pemahaman petani terhadap teknologi pertanian modern. Dengan demikian, diharapkan hasil produksi padi di wilayah tersebut terus meningkat seiring dengan penerapan metode yang lebih maju.
Warga Desa Madani melalui Poktan Bergiat menyambut baik kehadiran Babinsa, PPL dan Bulog dalam mendukung kegiatan pertanian mereka. Amerka Siregar, ketua kelompok tani Bergiat, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran mesin Combine Harvester. “Dengan alat ini, pekerjaan kami jadi lebih ringan dan cepat selesai, 5 Ha tidak sampai setengah hari semua selesai, selanjutnya gabah ini akan kami jual ke Bulog” ujarnya.
Dari hasil panen padi yang diserap oleh Bulog dengan besar pembelian sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan saat ini yakni 6.500 rupiah per kilogram. Program ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional di seluruh Indonesia. Babinsa diharapkan terus berperan aktif dalam memberikan pendampingan kepada petani sehingga swasembada pangan dapat tercapai dengan optimal.
Melalui kolaborasi antara petani, Babinsa, PPL dan Bulog di Desa Madani berpotensi menjadi contoh sukses penerapan teknologi modern dalam pertanian, membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat dan mendukung ketahanan pangan nasional.
(Tim Red-)