Pakpak Bharat|Liputan24jam.com
Dikutip dari Media redaksibuser.com Mirisnya, Pembangunan Gedung Perpustakaan yang berlokasi di Kasean Banurea Desa Salak Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara di nilai lecehkan Adat Dan Budaya Pakpak. Kamis, 22/05/2025
Pembangunan Perpustakan Pakpak Bharat yang bersumber dari dana APBN Tahun 2024 lalu menuai kritikan dari berbagai Tokoh Adat Dan Budaya Pakpak yang menduga Pembangunan Perpustakaan tersebut tidak sesuai RAB dan hingga memicu kemarahan Masyarakat Pakpak .
Pasalnya Pembangunan Gedung tersebut, di saat perencanaan awal Pembangunan gambar Perpustakaan seharusnya berornamenkan budaya Suku Pakpak namun hasilnya tidak sesuai dengan Perencanaan, Tokoh Adat dan Budaya Pakpak merasa kecewa di karenakan tanah Pakpak di nilai sudah di nodai Kadis Perpustakaan yang berinisial Sitimorang.
Situmorang di nilai telah melecehkan dan merusak Tatanan Adat dan Budaya yang ada di Tanah Pakpak, Situmorang di anggap telah menghina Suku Pakpak dinkarenakan bentuk gedung Perpustakaan Pakpak Bharat tidak mencerminkan Budaya Pakpak yang sebenarnya.
Padahal seluruh Gedung milik Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggunakan ornamen Pakpak, mulai dari bentuk Gorga, Jojong dan lainnya sebagainya.
Terkait hal tersebut, awak media meminta tanggapan dari salah seorang tokoh Adat dan Budaya Pakpak bapak Erah Banurea, perihal Gedung Perpustakaan beliau mengatakan,” Sebelum membangun Gedung Perpustakaan kabupaten Pakpak Bharat itu, kami dari Tokoh Adat dan Budaya beserta Tokoh masyarakat Pakpak pernah diundang Kadis Perpustakaan kabupaten Pakpak Bharat Erni Situmorang terkait bentuk ornamen Pakpak.
Pada pertemuan tersebut sudah kami berikan bentuk dan motif Gorga Pakpak, dan akhirnya Kadis pun sudah sepakat bahwa bangunan Gedung Perpustakaan yang akan di bangun itu berciri khas kan Budaya Pakpak.
Lanjut Erah Banurea, setelah selesai pembangunan Gedung Perpustakaan tersebut, kami dari Tokoh Adat dan Budaya bersama Tokoh masyarakat merasa heran dikarenakan bangunan itu tidak ada sesuai dengan Perencanaan yang seharusnya gunakan ornamen Pakpak seperti komitment kami dari awal.
Kami merasa kecewa dan sepertinya tidak di hargai, bangunan itu kan Uang Rakyat, seharusnya mereka menerima usulan rakyat, yang seharusnya itu menggunakan ornamen daerah setempat. Dan secara langsung dari ornamen itu pengunjung dari luar daerah mengenal dan mengetahui daerah itu adalah wilayah Suku Pakpak.
Apabiila kita melihat, gedung perpustakaan yang di bangun Pemerintah pusat Tahun 2024 semuanya ber ornamen daerah setempat, seperti di Tobasa, Humbahas, Dairi dan yang lainnya. Jadi kenapa bangunan Gedung Perpustakaan di Pakpak Bharat tidak mencerminkan budaya Pakpak dengan memakai kearifan lokal Ornamen Pakpak? Ada apa itu? Atau kadis Perpustakaan tidak menghargai budaya Pakpak? Ujar Erah Banurea dengan kecewa!
Di tempat terpisah Awak media juga meminta tanggapan dari beberapa budayawan Pakpak tentang ornamen Gedung perpustakaan Kabupaten Pakpak Bharat itu, mereka juga mengatakan,” Kami pun heran, kok bisa di bangun tanpa memakai simbol budaya kearifan lokal Pakpak? Padahal itu di bangun pakai Uang Rakyat, apa bisa di buat keputusan pribadi? Itu bisa melukai hati Suku Pakpak pada umumnya, daerah lain kenapa di bangun gedung Perpustakaan di tahun yang sama memakai kearifan lokalnya? Jadi kita menduga bangunan Perpustakaan Pakpak Bharat itu tidak sesuai RAB di kerjakan, ujarnya dengan kesal.
Di lain tempat, awak media juga menyambangi Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Pakpak Bharat Erni Situmorang di ruang kerjanya pada Hari, Kamis, 10/04/2025 sekira pukul 11.34 untuk mempertanyakan, kenapa Bangunan Perpustakaan yang baru di bangun di Kasean Banurea Napasengkut tidak memakai ornamen kearifan lokal seperti daerah lainnya? Beliau menjawab dengan singkat,” ada Pak.
Selanjutnya, ketika tim media melakukan penelusuran mulai dari tampak depan gedung hingga ke dalam ruangan memang tidak ada memakai kearifan lokal budaya Daerah setempat,Jadi masyarakat Pakpak Bharat wajar merasa tersinggung atas terabaikannya Ornamen budayanya di daerahnya sendiri. Ada apa ini?
Awak media meminta kepada Bupati Pakpak Bharat agar menindak lanjuti Polemik perihal Bangunan Gedung Perpustakaan Kabupaten Pakpak Bharat tersebut.
(Team)