Aceh Tenggara-Liputan24jam.com
Banjir bandang kembali melanda Kabupaten Aceh Tenggara dan menyisakan duka mendalam. Bencana tersebut menewaskan tujuh orang, sementara enam warga lain masih dalam pencarian. Selain korban jiwa, sedikitnya empat jembatan penghubung antarkecamatan rusak parah, membuat akses bantuan ke sejumlah desa menjadi terhambat.
Di tengah situasi kritis ini, masyarakat justru menyoroti ketiadaan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara. Warga mengaku tidak melihat kehadiran para wakil rakyat di lokasi bencana sejak kejadian terjadi.

“Kami bertanya-tanya, di mana keberadaan wakil rakyat kami? Saat kami sedang tertimpa musibah seperti ini, seharusnya mereka berada di samping kami, bukan malah menghilang,” ungkap seorang warga dengan wajah sedih.
Warga lainnya juga mempertanyakan alasan para anggota dewan tidak turun langsung ke lapangan.
“Apakah mereka takut kami meminta bantuan, uang, atau makanan? Kami bukan menuntut hal berlebih, kami hanya butuh perhatian dan kehadiran mereka,” ujar warga tersebut.
Kritik masyarakat semakin tajam seiring masih minimnya koordinasi penanganan darurat dan terbatasnya bantuan logistik yang masuk ke wilayah terdampak.
MS
